Solok (dispertasolok). Menjadi inovator tidak harus orang yang berpengalaman, siapapun bisa menjadi inovator karena yang diperlukan hanyalah mempunyai visi ke depan dan tekad untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Seorang inovator tidak boleh berpikir berdasarkan kebiasaan.
Statement diatas telah dibuktikan oleh Hendra Saputra, seorang pemuda asal Kelurahan Nan Balimo yang sehari-hari beternak kambing. Dari usaha yang digeluti, Hendra Saputra telah menggebrak kebiasaan bahwa beternak kambing tidak mempunyai prospek dan tidak menguntungkan. Petani lain lebih memilih beternak sapi yang menurut mereka lebih menjanjikan.
Tampil dengan nomor lot 10 pada Acara Kontes Inovasi dan Teknologi Pertanian (Intan) yang dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2019 bertempat di Mami Hotel, Hendra yang juga aktif di Kwarcab Kota Solok ini memukau dewan juri yang terdiri dari Ismon Lenin asal instansi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat, Renfiyeni asal instansi UMMY Solok dan Khandra Fahmy asal instansi Universitas Andalas Padang.
Acara yang dibuka oleh Wakil Walikota Solok, Reinier, ST., MM. ini diikuti oleh 12 orang peserta dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Ir. Ikhvan Marosa yang juga selaku Ketua Panitia Pelaksana, Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Solok, Milda Murniati, Kepala Bappeda dan Camat Tanjung Harapan.
Dalam Laporan Ketua Pelaksana, Ikhvan menyampaikan bahwa untuk mengelola masyarakat dengan baik diperlukan inovasi yang tepat, baik itu dari aparatur maupun dari masyarakat sendiri. Dengan demikian diperlukan kegiatan maupun even yang bisa memacu timbulnya inovasi baru untuk menjadikan kehidupan kota lebih baik, khususnya bagi sektor pertanian, untuk itu diselenggarakanlah Kontes Inovasi dan Teknologi Pertanian atau disingkat Kontes Intan. “Tujuan Kontes Intan ini untuk meningkatkan penerapan teknologi pertanian pada petani Kota Solok dan menciptakan teknologi tepat guna sesuai dengan kondisi lokasi Kota Solok sehingga benar-benar dimanfaatkan oleh petani” lanjutnya.
“Hasil pelaksanaan Kontes Intan pertama ini akan kami evaluasi dan kami berencana akan melaksanakan kontes ini tiap tahun karena inovasi untuk tidak boleh berhenti serta akan kami kolaborasikan dengan kontes inovasi untuk penyuluh” Tegas Ikhvan.
Sementara itu Wakil Walikota Solok mengapresiasi even ini dan tidak menyangka ternyata banyak inovasi cemerlang dari petani kita. Reinier mengharapkan inovasi yang ada ditindaklanjuti oleh OPD terkait baik itu tentang paten, pengolahan dan pemasaran atau uji laboratorium.

Kedua belas peserta tampil dengan percaya diri dan didampingi oleh penyuluhnya masing-masing. Mulai dari inovasi campuran bahan, seni kerajinan pertanian sampai alat pertanian ditampilkan pada Kontes Intan kali ini. Peserta tampil mempresentasikan inovasinya selama 10 menit dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan dewan juri selama 15 menit.
Setelah kedua belas peserta tampil, diumumkan hasil penilaian di akhir acara yaitu Juara I Hendra Saputra asal Kelurahan Nan Balimo dengan inovasi “Roti Daun Pepaya Kambing” di bawah bimbingan Nazifah, SP. Juara II Novia Efendi asal Kelurahan Tanah Garam dengan inovasi “Pupuk Organik Cair Alternatif” di bawah bimbingan Melda, SP. dan Juara III Amrizal asal Kelurahan VI Suku dengan inovasi “Kuil Sebagai Alat Siang Sederhana” di bawah bimbingan Rahmad Yendi, SP. (fa).